Jakarta– Pergerakan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak menguat tipis pada hari ini seiring dengan sentimen positif terhadap pertemuan AS dan China guna membahas perang dagang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh Infobanknews. Dirinya menyebut, Rupiah berpotensi bergerak pada kisaran 13.930/US$ hingga 14.000/US$.
“Rupiah mungkin bisa menguat tipis terhadap dollar AS dengan adanya kabar bahwa AS dan Tiongkok akan mulai melakukan pembicaraan dagang minggu depan,” kata Ariston di Jakarta, Selasa 24 Juli 2019.
Walau begitu, dirinya menyebut, sentimen pemangkasan suku bunga AS nantinya masih akan memberikan tekanan untuk rupiah dalam beberapa hari kedepan.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, (24/7) Kurs Rupiah berada di level Rp13.998/US$ posisi tersebut melemah 0,09 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (23/7) yang masih berada di level Rp13.985/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (24/7)
kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.011/US$ melemah 38 poin dari posisi Rp13.973/US$ pada Selasa (23/7).
Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More