Jakarta – Pergerakan niai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (9/1) diprediksi masih akan menguat terbatas meski masih memanasnya konflik Iran dan AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra meniai, serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Irak kemarin (8/1) cukup mengkhawatirkan pasar. Namun pihak AS dinilai tidak akan membalas serangan tersebut .
“Rupiah kemungkinan akan menguat merespon pernyataan Trump semalam yang tidak mendorong eskalasi konflik dengan Iran. Kelihatannya AS tidak berniat untuk perang,” kata Ariston kepada infobanknews di Jakarta, Kamis 9 Januari 2020.
Ariston menambahkan, sebelumnya Iran juga sudah mengeluarkan pernyataan tidak akan perang dan tidak akan menyerang lagi bila AS tidak membalas. Oleh karena itu diperkirakan ketegangan konflik Iran dan AS akan mereda untuk sementara ini.
“Rupiah kemungkinan bisa bergerak di bawah 13.900/US$, dengan potensi ke area 13.820/US$. Dan resisten di kisaran 13.920/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (9/1) Kurs Rupiah berada di level Rp13.860/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (8/1) yang masih berada di level Rp13.900/US$. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More