Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (10/3) diprediksi masih akan tertekan bahkan mendekati 14.500/US$.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh infobanknews. Menurutnya, kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona masih mendominasi pasar karena berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
“Sentimen negatif masih menekan aset berisiko. Indeks saham Dow Jones kemarin mengalami penurunan harian terbesar dalam sejarah, lebih dari 2013 poin,” kata Ariston di Jakarta, Selasa 10 Maret 2020.
Meski begitu, dirinya memandang ada sisi positif dari kejadian tersebut lantaran beberapa negara seperti Italia, Jepang, AS dan Kanada diprediksi akan bersiap melakukan stimulus untuk menopang perekonomian masing-masing negara dalam mengahadapi dampak negatif corona.
“Hari ini rupiah masih berpotensi tertekan ke arah resisten 14.500/US$ dengan support di kisaran 14.260/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (10/3) Kurs Rupiah berada di level Rp14.396/US$ posisi tersebut melemah bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (9/3) yang masih berada di level Rp14.392/US$. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More