Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (19/11) diprediksi masih melanjutkan penguatannya, sejalan dengan dolar AS yang tengah melemah terhadap mata uang kuat utama dunia lainnya terutama euro.
Asal tahu saja, pada perdagangan pagi hari ini rupiah dibuka dengan penguatan sebesar 67 poin atau 0,46 persen di level Rp14.545 per dolar AS, setelah pada akhir pekan kemarin, laju rupiah berakhir menguat 0,36 persen atau 53 poin di level Rp14.612 per dolar AS.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, melemahnya dolar AS terhadap mata uang kuat di global, seiring dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte yang akan berunding dengan komisi Uni Eropa untuk merundingkan deifist anggaran Italia yang sebelumnya ditolak oleh Uni Eropa.
Selain itu, pelemahan dolar juga didorong oleh pernyataan Wakil Presiden AS Mike Pance yang menyerukan agar negara-negara Asia menolak pinjaman yang diberikan China dalam program China belt and road, yang memperuncing tensi hubungan antara AS-China jelang KTT G-20 minggu depan.
“Pelemahan dolar tersebut kemungkinan akan memperkuat rupiah hari ini. Rupiah diperkirakan bergerak menguat ke level Rp14.500Rp14.600 per dolar AS,” ujar Ahmad dalam risetnya di Jakarta, Senin, 19 November 2018. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More