Market Update

Rupiah Gugur Rp14.600, Gubernur BI Tabur Bunga

Jakarta – Nilai tukar rupiah masih mengalami depresiasi cukup dalam terhadap dolar AS. Pada perdagangan hari ini (14/8) nilai tukar rupiah dibuka melemah 8 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.615 per dolar AS. Mata uang garuda menjelang hari kemerdekaan Indonesia ke-73 diprediksi masih akan mengalami tekanan.

Disaat yang sama, menjelang HUT RI ke-73 pada 17 Agustus 2018 ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo beserta jajaran Anggota Dewan Gubernur dan Pimpinan BI melaksanakan kegiatan renungan dan tabur bunga di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir dan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Kegiatan tabur bunga merupakan rangkaian peringatan HUT RI ke-73 yang dilaksanakan BI. Kegiatan tabur bunga ini juga menjadi momen bagi pimpinan dan kalangan pegawai BI untuk dapat mengenang perjuangan dan jasa para pahlawan bangsa, serta menumbuhkan rasa patriotisme dan kepemimpinan, termasuk dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Baca juga: Jelang RDG BI, Rupiah Ditutup Melemah Rp14.608 per Dolar AS

Kembali lagi ke pelemahan rupiah yang terjadi sejak awal pekan ini. Masih melemahnya mata uang Lira Turki membuat pergerakan dolar AS kian menguat. Akibatnya laju rupiah pun bergerak kembali ke zona merahnya. Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.580-Rp14.622 per dolar AS. Sentimen negatif Lira Turki menjadi pemicunya.

“Masih melemahnya mata uang Lira Turki membuat pergerakan dolar AS kian menguat. Sesuai perkiraan sebelumnya, rupiah kembali terdepresiasi. Pelaku pasar juga masih bereaksi negatif atas rilis penurunan cadangan devisa dan melebarnya defisit neraca pembayaran,” ujar Analis AAEI Reza Priyambada dalam risetnya, di Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018.

Saat ini, kata dia, pelaku pasar cenderung meningkatkan permintaannya atas dolar AS. Sementara itu, adanya pemberitaan dimana pemerintah terlihat pusing dengan anomali pergerakan rupiah yang kian terdepresiasi kian menambah sentimen negatif pada pergerakan rupiah. kondisi ini dapat membuat laju rupiah berpeluang melemah kembali.

“Meski terdapat peluang melemah namun, diharapkan aksi jual dapat lebih terbatas agar Rupiah tidak melemah lebih dalam. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah,” ucapnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

5 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

5 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

7 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

7 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago