Headline

Rupiah Gugur, BI Sebut Fenomena “Super Dolar” Tengah Berlangsung

Nusa Dua – Bank Indonesia (BI) melihat fenomena “super dolar” tengah terjadi di kawasan negara berkembang termasuk Indonesia. Penguatan dolar AS yang terus terjadi membuat mata uang di kawasan negara berkembang berguguran, tak terkecuali nilai tukar rupiah.

Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo di sela pertemuan tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, Selasa, 9 Oktober 2018 mengatakan, meski fenomena “super dolar” tengah terjadi, namun Bank Sentral terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai upaya salah satunya melalui kebijakan moneternya.

“Super dolar kita melihatnya. Inilah hebatnya super dolar. Dalam kondisi negaranya maju, semua memilih dolar,” ujar Dody.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa pelemahan rupiah yang semakin dalam terhadap dolar AS ini sejalan dengan dampak dari intensitas perang dagang antara AS dengan China yang makin meningkat. Hal ini telah berdampak pada negara berkembang khususnya pada negara mitra dagang China.

“Dalam kondisi negaranya melemah, orang kemudian lari-lari. Jadi dalam hitungan, sepanjang trade war berlangsung orang masih melihat safe haven masih di luar,” ucapnya.

Menurutnya, BI tidak akan membiarkan mata uang Garuda semakin terlempar dari fundamentalnya. BI akan terus menjaga nilai tukar rupiah dalam batas fundamental yang sebenarnya. “Kami masih lihat pergerakan rupiah secara dinamis terjadi di pasar. Itu tetap dalam batas fundamental kita,” jelasnya.

Namun, kata dia, apabila rupiah benar-benar jauh dari fundamentalnya, BI tak akan segan melakukan intervensi dengan tetap menjaga mekanisme pasar. “Kami akan lakukan kombinasi dan optimalisasi dengan cadangan devisa dan gradual depreciation. Jadi akan kami lakukan,” tegasnya.

Pelemahan rupiah terus berlanjut hingga perdagangan hari ketujuh berturut-turut. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada sore hari ini ditutup melemah 20 poin atau 0,13 persen ke level Rp15.238 per dolar AS. Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka sudah melemah 5 poin atau 0,03 persen di level Rp15.223 per dolar AS. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

57 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

4 hours ago