Rupiah Ditutup Menguat di Level 14.070 per US$

Jakarta – Dalam perdagangan hari ini, nilai tukae rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di level 14.070 dari penutupan sebelumnya di level 14.098 per dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penguatan dipengaruhi oleh sentimen positif terhadap kesepakatan dagang AS dan Tiongkok. Meski beberapa analis melihat kesepakatan tersebut akan terjadi namun itu masih terlihat belum pasti.

“Pasar mencerna komentar dari Presiden AS Donald Trump tentang China meningkatkan harapan bahwa kedua belah pihak akan menandatangani kesepakatan perdagangan segera,” kata Ibrahim kepada infobanknews di Jakarta Senin 25 November 2019.

Selain itu, Trump juga telah mengatakan bahwa kesepakatan dengan China “berpotensi sangat dekat,” dan juga mengindikasikan bahwa ia mungkin tidak menandatangani RUU yang disahkan oleh Kongres yang mendukung Hong Kong dalam upaya untuk menenangkan Beijing.

Dari dalan negeri sendiri, guna untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah melakukan berbagai cara untuk mengembalikan perekonomian yang sempat meredup akibat gejolak global seperti perang dagang fase I antara AS dan China yang belum jelas serta BREXIT yang sampai saat ini belum ada kepastian.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah ialah melalui strategi bauran, reformasi birokrasi, reformasi keuangan, penurunan suku bunga acuan.

Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (25/11) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.091/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.100/US$ pada perdagangan kemarin (22/11). (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

KPEI Catat Transaksi CCP PUVA Capai USD168 Juta per Akhir Oktober 2024

Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More

5 hours ago

Analis Rekomendasikan Buy Saham BBNI, Ini Alasannya!

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More

5 hours ago

OJK: Peringkat Corporate Governance RI Masih di Bawah Vietnam

Jakarta - Meski masuk jajaran negara G-20 atau negara dengan ekonomi terbesar, Indonesia rupanya masih… Read More

5 hours ago

Gapensi Tolak Keras PPN 12 Persen: Bisa Perlambat Proyek Pemerintah

Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More

6 hours ago

IHSG Ditutup Meningkat 1,65 Persen, 299 Saham Hijau

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 25 November 2024, ditutup… Read More

6 hours ago

Dari Generasi ke Generasi, Komitmen Universal BPR untuk Tumbuh Berkelanjutan

Jakarta - Universal BPR adalah contoh nyata bagaimana bisnis keluarga dapat berkembang dan beradaptasi dengan… Read More

6 hours ago