Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini (9/10) bertengger pada Rp14.175/US$ atau masih melemah tipis dari penutupan perdagangan kemarin (8/10) pada Rp14.150/US$.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, kekhawatiran perang dagang AS-China masih akan kembali memanas dalam minggu ini. Hal tersebut membuat nilai tukar di negara berkembang tertekan.
“China mengisyaratkan akan membalas perlakuan AS setelah AS memasukkan daftar perusahaan teknologi China ke daftar hitam untuk mengatasi pelanggaran HAM di Tiongkok,” jelas Ibrahim kepada Infobank di Jakarta, Rabu 9 Oktober 2019.
Selain itu, pasar juga telah mencerna isi pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa lalu (8/10) dimana Powell telah mengatakan bahwa The Fed akan segera mulai memperluas neraca lagi.
“Itu menunjukkan bahwa Fed akan membatasi diri untuk membeli aset pendek, menghindari segala upaya untuk campur tangan langsung dalam pembentukan harga untuk jatuh tempo yang lebih lama,” kata Ibrahim.
Sebagai informasi berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (9/10) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.182 US$ menguat dari posisi Rp14.170/US$ pada perdagangan. kemarin (8/10). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More