Jakarta – Dalam perdagangan hari ini (30/1) nilai tukar rupiah ditutup melemah dilevel 13.640/US$ bila dibandingkan dari penutupan sebelumnya (29/1) yang berada pada level 13.620/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penyebaran virus corona masih membuat pelemahan tersebut. Dirinya menyatakan, pada hasil riset S&P menunjukkan virus corona akan memangkas pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 1,2%.
“Ketika perekonomian Tiongkok memburuk, maka kondisi ekonomi global akan turut menurun karena Tiongkok merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS,” kata Ibrahim di Jakarta, Kamis 30 Januari 2020.
Ibrahim menambahkan, pertumbuhan ekonomi Tiongkok dapat turun menjadi 5% atau bahkan lebih rendah karena wabah corona virus. Hal ini juga diprediksi akan mendorong pembuat kebijakan untuk memperkenalkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut.
“Seorang ekonom pemerintah Tiongkok mengatakan dalam sambutannya yang diterbitkan pada hari Rabu. Itu akan memberikan pukulan hebat bagi ekonomi lain yang sangat bergantung pada permintaan Tiongkok,” tambah Ibrahim.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (30/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.652/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.634/US$ pada perdagangan kemarin (29/1). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More