Jakarta – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi milai tukar rupiah masih akan berpotensi melemah di kisaran Rp16.450 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data dari Bloomberg hari Rabu (19/6/2024) pukul 09.30 WIB rupiah bergerak ke level Rp16.380 per dolar AS atau menguat 0,19 persen.
“Potensi pergerakan rupiah hari ini, potensi pelemahan ke arah Rp16.450 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp16.350,” kata Ariston dalam keterangannya, Rabu, 19 Juni 2024.
Baca juga: Rupiah Nyaris Tembus Rp16.300 per Dolar AS, Begini Penjelasan BI
Ariston bilang rupiah terlihat masih berpeluang melemah terhadap dolar AS setelah berhasil menembus ke atas level Rp16.300.
Hal tersebut disebabkan karena pelaku pasar masih mewaspdai sikap The Fed yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannnya dan hanya memproyeksikan satu kali pemangkasan di 2024.
“The Fed juga masih membuka peluang kenaikan suku bunga acuan bila inflasi AS naik lagi,” jelasnya.
Baca juga: Rupiah Tembus Rp16.300, Airlangga: Itu Gejala Global
Di sisi lain, pergerakan positif indeks saham Asia pagi ini yang mengindikasikan minat pasar terhadap asset berisiko sedang positif. Sehingga, bisa menahan pelemahan rupiah juga terhadap dolar AS.
“Pagi ini data trade balance Indonesia akan dirilis. Data yang surplus mungkin bisa menahan pelemahan rupiah,” imbuhnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More