Ilustrasi: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Rupiah diproyeksikan masih mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang disebabkan sentimen negatif akibat perang dagang.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan meski Presiden Donald Trump telah melakukan relaksasi kepada sebagian negara untuk menunda kebijakan tarif, namun pembalasan tarif dari China dan sejumlah negara lain menjadi kekhawatiran investor.
“Meskipun Trump sudah melakukan relaksasi untuk sebagian negara, pembalasan tarif dari China dan negara lain ke AS masih menjadi kekhawatiran pasar,” kata Ariston, Rabu, 16 April 2025.
Baca juga: 212 Saham Hijau, IHSG Kembali Dibuka Menguat ke Level 6.463
Menurutnya, kebijakan tarif Trump yang menimbulkan perang tarif berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
“Perang tarif bisa menimbulkan pelambatan ekonomi,” pungkasnya.
Baca juga: Pasar Global Tak Lagi Yakini Dolar AS, Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Ariston memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.860 per dolar AS dengan potensi support ke arah Rp16.750 hari ini.
“Rupiah masih berpotensi melemah dengan potensi ke arah Rp16.860, dengan potensi support di kisaran Rp16.750 hari ini,” imbuh Ariston. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, pada pekan keempat April 2025, aliran modal asing masuk atau capital… Read More
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sepakat mengangkat… Read More
Jakarta -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk memang juara. Tak hanya di kinerja bisnis,… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat, 25 April 2025 kembali… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 21-25 April 2025 mengalami penguatan sebesar… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More