Moneter dan Fiskal

Rupiah Diproyeksi Melemah Akibat Kebijakan Tarif Impor Trump

Jakarta – Kekhawatiran pasar terhadap penerapan kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Meksiko, Kanada dan China menyebabkan dolar AS menguat. Kondisi ini memicu potensi pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa rencana penerapan tarif impor pada 4 Februari 2025 mendorong pelaku pasar beralih ke aset aman.

“Kekhawatiran pasar terhadap penerapan kebijakan kenaikan tarif impor Presiden Trump ke Meksiko, Kanada dan China tanggal 4 Februari besok mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman hari ini,” ujar Ariston saat dihubungi Infobanknews, Senin, 3 Februari 2024.

Baca juga: Akhir Januari 2025, Aliran Modal Asing Rp820 Miliar Kabur dari RI

Adapun indeks dolar AS (DXY) terlihat melejit kembali ke level 109,70 dari sebelumnya di kisaran 108,50. Sementara itu, indeks saham Asia juga mengalami tekanan pada perdagangan pagi ini.

“Pasar khawatir ini akan memicu pembalasan dari negara yang dinaikan tarifnya dan akan menimbulkan perang dagang,” kata Ariston.

Ariston menambahkan bahwa harga barang konsumsi di AS berpotensi meningkat akibat naiknya harga barang yang disuplai dari ketiga negara tersebut.

“Inflasi yang meninggi akan mendorong the Fed menahan pemangkasan suku bunga acuan dan ekspektasi ini juga turut mendorong penguatan dolar AS,” pungkasnya.

Baca juga: Heboh Nilai Tukar Rupiah Rp8.170 per Dolar AS, Google Eror?
Baca juga: Heboh Kurs Dolar di Google Tembus Rp8.170, Begini Penjelasan BI
Baca juga: Google Akui Kesalahan Data Kurs Rupiah di Pencarian, Inilah Penyebabnya

Ariston memperkirakan rupiah berpeluang melemah ke kisaran Rp16.400 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

“Peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini ke arah Rp16.400 dengan potensi support di kisaran Rp16.250,” imbuhnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

4 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

5 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

8 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

8 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

9 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

11 hours ago