Moneter dan Fiskal

Rupiah Diproyeksi Fluktuatif Dipengaruhi Faktor Global dan Domestik

Jakarta – Rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor dari global maupun domestik.

Pengamat Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, dari global, Bank Sentral AS atau the Fed menahan suku bunga di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen dan memberi sinyal bahwa tidak terburu-buru untuk menyesuaikan suku bunga.

Selain itu, ekonomi AS menghadapi ketidakpastian yang meningkat, terutama dalam menghadapi perang dagang yang sengit dengan Tiongkok dapat menyebabkan inflasi dan pengangguran yang lebih tinggi.

Baca juga: IHSG Turun usai 8 Hari Hijau, BEI: Pasar Saham RI Masih Menarik

Lebih lanjut, Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan pejabat ekonomi tertinggi China pada 10 Mei di Swiss untuk negosiasi mengenai perang dagang yang mengganggu ekonomi global.

Kedua negara tersebut merupakan negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan gangguan dari sengketa perdagangan mereka kemungkinan akan menurunkan pertumbuhan konsumsi minyak mentah

“Bessent mengatakan bahwa perundingan yang akan datang merupakan awal, bukan diskusi ‘lanjutan’. Beijing telah menuntut agar AS menurunkan tarif dagangnya sebelum negosiasi dagang yang serius dapat dimulai, tuntutan yang sebagian besar telah ditegur oleh Trump,” jelas Ibrahim, Jumat, 9 Mei 2025.

Dari sisi domestik, Bank Indonesia menyampaikan angka cadangan devisa Indonesia pada April 2025 mencapai USD152,5 miliar atau sekitar Rp2.516 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan posisi pada Maret 2025 sebesar USD157,1 miliar.

Baca juga: Rosan Bujuk Bill Gates Salurkan Dana ke Danantara Trust Fund

Turunnya cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang makin tinggi.

Dengan kondisi tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.490 hingga Rp16.550 per dolar AS hari ini.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.490 hingga Rp16.550 per dolar AS hari ini,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

7 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

8 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

8 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

9 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

9 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

12 hours ago