Categories: Moneter dan Fiskal

Rupiah Diprediksi Semakin Tertekan

Masih adanya persepsi pelambatan ekonomi nasional ke depannya, akan membuat Rupiah semakin tertekan‎. Rezkiana Nisaputra

Jakarta–Pasca-pengumuman perekonomian Indonesia di kuartal II-2015 yang hanya tumbuh 4,67% atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yakni 4,71%, akan berdampak kepada nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang sudah terlanjur jatuh begitu dalam.

Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, hal ini dikarenakan masih adanya imbas negatif dari rilis pelemahan consumer confidence Indonesia yang turun 1,4 poin ke level 109,9 dan persepsi masih melambatnya ekonomi nasional yang membuat rupiah semakin tertekan‎.

“Selain itu, reaksi dari pemerintah juga terkesan tenang, kondisi saat ini dianggap belum parah, padahal sudah terlihat jelas Rupiah mengalami pelemahan terus menerus,” ujar Reza dalam risetnya di Jakarta, Kamis, 6 Agustus 2015.

Sebelumnya dirinya pernah mengungkapkan, bahwa belum adanya sentimen positif yang dapat menahan pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS. Menurutnya, laju rupiah di bawah level support Rp13.506 per USD. Belum ada prediksi dan tulisan yang positif untuk pergerakan rupiah saat ini.

“Sebab, sama sekali belum ada sentimen positif untuk mengangkatnya,” tukas Reza.

Dengan adanya kondisi tersebut, Reza berharap, agar Indonesia tetap dapat mengantisipasi serta mencermati setiap sentimen yang dirilis. “Dalam satu hari ini laju Rupiah akan berada di level Rp13.525-13.510 per USD (kurs tengah BI),” tutup dia. (*)

@rezki_saputra

Paulus Yoga

Recent Posts

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

58 mins ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

2 hours ago

Asuransi Bintang Siap Implementasikan PSAK 117 Mulai 1 Januari 2025

Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More

2 hours ago

Mengenal Bashe Ransomware yang Diduga Serang BRI, Apa Bahayanya?

Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More

2 hours ago

Optimis Capai Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Lakukan Strategi Ini

Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More

3 hours ago

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

4 hours ago