Jakarta- Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (6/11) diprediksi masih akan menguat terbatas dibawah Rp14.000 seiring degan sentimen positif dari kesepakatan dagang fase satu AS dan Tiongkok serta sentimen pertumbuhan ekonomi.
“Harapan adanya penghilangan sebagian tarif impor barang Tiongkok dalam perjanjian, menambah sentimen positif. Sentimen ini bisa mendukung rupiah bertahan di bawah 14.000 hari Rabu ini,” kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu 6 November 2019.
Walau begitu menurutnya, sepanjang hari ini pasar harus mewaspadai naiknya tingkat imbal hasil obligasi AS yang sedang menaik karena dirinya menilai bagusnya data data ekonomi AS bisa menahan penguatan Rupiah.
“Potensi USD terhadap IDR 13.900 hingga 14.030,” kata Ariston.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini (6/11) Kurs Rupiah berada di level Rp13.990/US$ posisi tersebut melemah bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (5/11) yang masih berada di level Rp13.984/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (6/11) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.992/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.031/US$ pada perdagangan kemarin (5/11).
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More