Moneter dan Fiskal

Rupiah Diprediksi Masih Tertekan Imbas Kekhawatiran Tarif Trump

Jakarta – Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih diwarnai oleh kekhawatiran dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS terlihat masih sulit lepas dari tekanan.

Hal itu disebabkan oleh ancaman kenaikan tarif Trump ke negara-negara mitra dagangnya masih menjadi kekhawatiran bagi pelaku pasar. Terakhir, ancaman kenaikan tarif ke negara Uni Eropa yang juga menjadi pendorongnya.

Baca juga: IHSG Kembali Loyo, Dibuka Turun 0,81 Persen ke Level 6.593

“Perang tarif ini bisa menyebabkan perdagangan antar negara melambat yang akhirnya bisa melambatkan perekonomian global,” kata Ariston, Jumat, 14 Maret 2025.

Di sisi lain, data inflasi AS yang dirilis dua hari terakhir lalu, yaitu data inflasi konsumen dan data inflasi produsen bulan Februari 2025 menunjukkan kenaikan yang lebih kecil dari bulan sebelumnya.

Baca juga: Meroket Rp28.000, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi

“Hasil ini membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan AS dan menekan dolar AS,” jelasnya.

Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak dikisaran Rp16.400-Rp16.500 per dolar AS hari ini.

“Jadi peluang hari ini, rupiah bisa melemah atau konsolidasi di kisaran Rp16.400-Rp16.500 per dolar,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

1 hour ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

2 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

3 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

14 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

16 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

17 hours ago