Nilai tukar rupiah. Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Rupiah diperkirakan masih akan tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) imbas kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap impor otomotif mulai diberlakukan.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan bahwa kemarin Trump mengumumkan kenaikan tarif impor otomotif jadi 25 persen. Isu kebijakan tarif ini memang masih menjadi sentimen negatif bagi pasar.
“Isu kebijakan tarif memang masih jadi sentimen negatif untuk aset berisiko. Rupiah masih berpotensi tertekan,” kata Ariston, Kamis, 27 Maret 2025.
Baca juga: IHSG Dibuka Melemah 0,49 Persen ke Level 6.440
Adapun Indeks dolar AS (DXY), bergerak lebih tinggi dari pagi sebelumnya, yakni di level 104,40, yang sebelumnya di angka 104,30.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai rebound akan membantu penguatan rupiah hari ini
“Rebound IHSG karena valuasi diangggap sudah murah membantu penguatan rupiah kemarin dan bisa jadi membantu menahan pelemahan rupiah hari ini,” jelasnya.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000, Jadi Segini per Gramnya
Ariston pun memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.600 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke arah Rp16.500.
“Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.600, potensi penguatan ke Rp16.500 per dolar AS,” tukasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - LRT Jabodebek akan tetap melayani masyarakat selama libur Idul Fitri 2025. Untuk mendukung… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 24-27 Maret 2025 mengalami penguatan sebesar… Read More
Jakarta – Bank Mega Syariah memastikan kesiapan layanan untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More
Jakarta - Jelang libur panjang Nyepi dan Lebaran 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada… Read More
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat tingginya animo masyarakat dalam menggunakan layanan kereta… Read More
Jakarta - Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memperkirakan perputaran uang selama Ramadan dan… Read More