Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan melemah seiring masih adanya kekhawatiran pasar terhadap virus corona.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews menjelaskan, para investor masih mengalihkan asetnya ke negara maju bukan ke negara berkembang seperti Indonesia.
“Pasar masih terus mengikuti perkembangan virus corona, berita positif terkait berkurangnya orang yang terjangkit bisa mendorong penguatan aset berisiko lagi,” jelas Ariston di Jakarta, Rabu 19 Febuari 2020.
Ariston menambahkan, kondisi ini mendorong peralihan ke aset aman. Hal tersebut berdampak pada harga emas melejit ke US$1605 per troy ons. Dengan begitu, pergerakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran 13.680/US$ hingga 13.730/US$.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (19/2) Kurs Rupiah berada di level Rp13.695/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (18/2) yang masih berada di level Rp13.694/US$.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (19/2) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.717/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.676/US$ pada perdagangan kemarin (18/2). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More