Jakarta – Pada hari ini, nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp14.354/US$, posisi tersebut menguat 0,45% bila dibandingkan dengan perdagangan Rabu (10/3) sore di level Rp14.405/US$.
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, nilai tukar rupiah bisa mempertahankan penguatannya pagi ini karena euforia pasar menanggapi pengesahan stimulus jumbo Pemerintahan Amerika Serikat (AS) sebesar US$1,9 triliun.
“Stimulus ini mendorong pelaku pasar masuk ke aset berisiko termasuk ke aset rupiah,” kata Ariston di Jakarta, Jumat 12 Maret 2021.
Meskipun begitu, menurutnya pasar masih mewaspadai potensi kenaikan yield obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun. Dirinya menjelaskan, saat ini yield mulai kembali naik ke area 1,54%, setelah pagi ini sempat bergerak di kisaran 1,53%.
“Kenaikan yield akan mendorong penguatan dollar AS dan menekan nilai tukar lainnya termasuk rupiah,” tambah Ariston.
Dirinya memperkirakan, potensi penguatan mungkin berada pada kisaran Rp14.300/US$ dengan potensi koreksi ke kisaran Rp14.400/US$.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (12/3) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.371/US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.421/US$ pada perdagangan Rabu kemarin (10/3). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More