Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (20/8) diprediksi masih akan menguat seiring dengan meredanya isu resesi AS serta izin yang diberikan Pemerintah AS terhadap Huawei.
“Meredanya isu resesi AS dan diperbolehkannya Huawei membeli barang dari AS selama 90 hari juga meredakan tensi di pasar,” jelas Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi infobanknews, di Jakarta, Selasa 20 Agustus 2019.
Tak hanya itu, tambah dia, ekspektasi pasar terhadap stimulus fiskal yang direncanakan oleh Pemerintah Jerman untuk mendorong perekonomian miliknya juga dianggap sentimen positif untuk ekonomi global.
“Oleh karena itu, rupiah berpeluang menguat hari ini ke level Rp14.200/US$ hingga Rp14.220/US$,” kata Bhima
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, (20/8) Kurs Rupiah berada di level Rp14.260/US$ posisi tersebut melemah dari posisi penutupan perdagangan kemarin (19/8) yang mencapai Rp14.238/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (20/8) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.203/US$ melemah dari posisi Rp14.262/US$ pada perdagangan kemarin (19/8). (*)
Editor: Rezkiana Np
Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More