Ilustrasi: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, setelah data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll (NFP) AS di November 2024 lebih tinggi dari perkiraan.
“Data Non-Farm Payrolls AS bulan November menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi yang sebesar 220 ribu dibandingkan realisasinya yakni 227 ribu,” ujar Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi Infobanknews, Senin, 9 Desember 2024.
Di samping itu, tingkat kepercayaan konsumen AS pada Desember 2024 juga menunjukkan hasil yang positif yaitu sebesar 74 dibandingkan sebelumnya 71,8.
“Tingkat kepercayaan konsumen AS bulan Desember juga menunjukkan hasil yang lebih bagus dari sebelumnya, 74 vs 71,8. Ini menunjukkan ekonomi AS yang membaik,” pungkasnya.
Baca juga: Rupiah Kembali Loyo jadi Rp15.974 per Dolar AS
Selain itu, sejumlah petinggi Bank Sentral AS atau the Fed memberikan sinyal bahwa laju pemangkasan suku bunga acuan akan melambat.
“Beberapa petinggi the Fed yang berbicara di akhir pekan kemarin mengomentari peluang the Fed memperlambat laju penurunan suku bunga acuannya,” jelas Ariston.
Penguatan dolar juga didorong oleh konflik yang memanas di Timur Tengah, dengan jatuhnya ibu kota Suriah ke tangan pemberontak bisa memicu kekhawatiran pasar bahwa ekskalasi akan berlanjut.
Baca juga: Mirae Asset Prediksi IHSG Moncer Tahun Depan, Saham-Saham Ini jadi Andalan
Ariston memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp15.880-Rp15.900 per dolar AS hari ini.
“Peluang pelemahan rupiah ke arah Rp15.880-Rp15.900, dengan potensi support di sekitar Rp15.820 hari ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS. Investor juga masih menantikan data indeks keyakinan konsumen Indonesia.
“Investor menatikan data indeks kepercayaan Indonesia bulan November. Rupiah diperkirakan berada di range Rp15.800-Rp15.900 per dolar AS,” kata Lukman. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More