Moneter dan Fiskal

Rupiah Diperkirakan Masih Tertekan, Efek Kebijakan Suku Bunga BI

Jakarta – Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah masih akan berada dalam tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun, terdapat juga potensi menguat akibat data ekonomi China yang kuat.

Lukman menjelaskan tekanan tersebut di dorong paska langkah mengejutkan dari Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.

“Rupiah diperkirakan belum mampu keluar dari tekanan paska langkah mengejutkan BI memangkas suku bunga acuan,” kata Lukman saat dihubungi Infobanknews, Jumat, 17 Januari 2025.

Baca juga: Pasar Respons Data Inflasi AS, Rupiah Berpotensi Menguat

Meski begitu, indeks dolar AS (DXY) terlihat menurun, usai data penjualan ritel dan klaim pengamgguran AS yang lebih lemah dibandingkan perkiraan.

“Indeks dolar AS sendiri juga turun semalam menyusul data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS yg lebih lemah dari perkiraan,” imbuhnya.

Baca juga: Bos BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Terkendali, Meski Melemah 1 Persen di Januari 2025

Sementara itu, Lukman menyatakan potensi penguatan rupiah juga diperkirakan akan terjadi. Pasalnya, rilis data ekonomi termasuk Gross Domestic Product (GDP) di China lebih kuat dibandingkan proyeksinya.

“Rilis data ekonomi China termasuk GDP yang jauh lebih kuat dari perkiraan, rupiah berpotensi menguat,” pungkasnya.

Baca juga: Indeks Dolar AS Cetak Level Tertinggi, Rupiah Diproyeksi Masih Melemah

Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp16.300-Rp16.400 per dolar AS hari ini.

“Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp16.300-Rp16.450,” ungkapnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

36 mins ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

1 hour ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

13 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

14 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

16 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

18 hours ago