Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini rupiah diperkirakan bergerak mendatar (sideways) setelah pada perdagangan akhir pekan kemarin (2/3) nilai tukar rupiah ditutup melemah 9 poin atau 0,07 di Rp13.757 per dolar AS.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 5 Maret 2018. Menurutnya, belum sanggupnya rupiah untuk kembali ke zona hijaunya, seiring minimnya sentimen positif terhadap rupiah
“Rupiah kemungkinan bergerak mendatar seiring minimnya sentimen positif terhadap rupiah. Rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp13.720-Rp.13.760 per US$,” ujarnya.
Baca juga: BI Intervensi Pasar Guna Antisipasi Pelemahan Rupiah
Dari sisi eksternal, pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah belakangan ini, juga dipicu oleh adanya tekanan jual asing di pasar obligasi seiring dengan naiknya US treasury yield. Kendati demikian, dolar AS masih dibayangi pelemahan terhadap beberapa mata uang global.
“Dolar masih dibayangi pelemahan terhadap beberapa mata uang utama dunia lain pasca ditetapkanya kenaikan tarif impor untuk aluminium dan baja. Kenaikan tarif ditakutkan investor akan mendorong inflasi domestik di AS dan menekan pertumbuhan ekonomi AS,” ucapnya. (*)
Jakarta - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Royke Tumiilar mengungkapkan optimismenya… Read More
Jakarta - Tahun 2024 menjadi masa yang penuh tantangan bagi industri perbankan, termasuk Bank Perkreditan… Read More
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu tengah melakukan tanda tangan saat acara penandatanganan Nota Kesepahaman… Read More
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan (kanan) bersama Presiden Direktur Sun Life Indonesia Teck Seng… Read More
Head of Sharia Digital Funding Bank Jago Nur Fajriah Rachmah membagikan tips pengelolaan keuangan dan… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima daftar koperasi yang menjalankan kegiatan di sektor… Read More