Moneter dan Fiskal

Rupiah Diperkirakan Bergerak Fluktuatif Imbas Tensi Israel-Iran

Jakarta – Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih dipengaruhi oleh tensi geopolitik antara Israel dan Iran.

Pengamat Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, serangan baru oleh Israel dan Iran selama akhir pekan meningkatkan kekhawatiran bahwa pertempuran dapat meluas di seluruh wilayah dan secara signifikan.

“Rudal Iran menghantam Tel Aviv di Israel dan kota pelabuhan Haifa pada hari Senin, menghancurkan rumah-rumah dan memicu kekhawatiran di antara para pemimpin dunia pada pertemuan G7 minggu ini bahwa pertempuran antara dua musuh lama tersebut dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa, 17 Juni 2025.

Baca juga: Bank Mandiri Ramal Rupiah di Level Rp16.500 per Dolar AS pada Akhir 2025

Lebih lanjut, perkembangan terbaru itu telah memicu kekhawatiran tentang gangguan di Selat Hormuz, jalur pelayaran penting. Sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia, atau sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari (bpd) minyak, kondensat, dan bahan bakar, melewati selat tersebut.

Namun, kata Ibrahim, fokus pelaku pasar minggu ini adalah pada serangkaian pertemuan bank sentral, dimulai dengan Bank Jepang pada Selasa. Federal Reserve akan memutuskan suku bunga pada Rabu, sementara Bank of England, Bank Nasional Swiss, dan Bank Rakyat China juga akan memutuskan suku bunga akhir minggu ini.

Selain itu, data pemerintah yang dirilis pada Senin menunjukkan produksi industri China tumbuh sedikit lebih rendah dari yang diharapkan pada Mei 2025, di tengah meningkatnya tekanan dari tarif perdagangan AS.

“Namun, pertumbuhan penjualan ritel China melampaui ekspektasi, menandakan ketahanan dalam belanja konsumen meskipun ketidakpastian ekonomi meningkat,” tambahnya.

Kemudian, Washington dan Beijing minggu lalu mengumumkan beberapa kemajuan dalam negosiasi perdagangan, meskipun tidak ada kesepakatan permanen yang diumumkan.

Baca juga: Konflik Israel-Iran Picu Gejolak Pasar, Saham-saham Ini Perlu Diperhatikan

“Kesepakatan baru-baru ini juga membuat masalah kontrol ekspor tanah jarang Tiongkok belum terselesaikan, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kekurangan pasokan,” imbuhnya.

Ibrahim pun memproyeksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.220-Rp16.270 per dolar AS hari ini.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang  Rp16.220-Rp.16.270 per dolar AS hari ini,” tandasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

4 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

4 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

5 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

6 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

6 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

7 hours ago