Ilustrasi: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: Erman Subekti)
Poin Penting
Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (26/11/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.645 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat 0,07 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.657 per dolar AS.
Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pidato para pejabat The Fed dan kembalinya data ekonomi AS mengisyaratkan bahwa perekonomian solid, dengan pasar tenaga kerja yang tangguh tetapi harga-harga tetap tinggi.
Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada Desember melonjak menjadi sekitar 69 persen dari sekitar 44 persen seminggu sebelumnya.
Baca juga: Kurangi Tekanan Dolar, BI Tambah Instrumen Moneter Berbasis Yuan-Yen
“Kenaikan ekspektasi mencerminkan komentar John Williams dari The Fed New York, yang menunjukkan bahwa penyesuaian kebijakan mungkin dilakukan dalam waktu dekat. Namun, sejumlah pejabat The Fed telah memperingatkan bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan pasar tenaga kerja terlalu ketat untuk pemangkasan suku bunga pada tahap ini, sehingga hasilnya masih belum pasti,” kata Ibrahim, Rabu, 26 November 2025.
Sementara, pelaku pasar saat ini akan mengambil lebih banyak isyarat dari sinyal ekonomi yang beragam dan penundaan rilis data inflasi utama. Data inflasi PPI AS dan penjualan ritel akan dirilis pada Selasa waktu setempat.
Baca juga: Bos BI Ramal Rupiah Berkisar Rp16.430 per Dolar AS di 2026
PPI utama diperkirakan akan menunjukkan peningkatan sebesar 0,3 persen month to month (mtm) pada September 2025, sementara penjualan ritel diproyeksikan menunjukkan peningkatan sebesar 0,4 persen mtm selama periode laporan yang sama.
Berdasarkan sejumlah sentimen tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.690 hingga Rp16.730 per dolar AS hari ini.
“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.690 hingga Rp16.730 per dolar AS hari ini,” imbuh Ibrahim. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More