Ilustrasi: Remitansi rupiah/istimewa
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar as pada hari ini (7/7) berada pada posisi Rp14.415/US$ atau terlihat menguat 0,52% bila dibandingkan dengan perdagangan kemarin (6/7) di level Rp14.490/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menyebutkan, rupiah masih berpotensi menguat terhadap USD hari ini dengan sentimen positif yang mendorong penguatan indeks saham AS semalam.
“Senin kemarin beberapa data ekonomi dari negara maju menunjukkan aktivitas ekonomi yang sudah bertumbuh atau bahkan sudah mulai pulih seperti Jerman dan Zona Euro yang melaporkan peningkatan penjualan ritel selama bulan Mei,” kata Ariston di Jakarta, Selasa 7 Juli 2020.
Sementara itu, Inggris juga telah melaporkan peningkatan aktivitas konstruksi di Juni, sedangkan AS juga melaporkan pulihnya aktivitas sektor jasa di bulan Juni.
Selain itu, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memberikan stimulus dengan membeli obligasi pemerintah untuk membantu mendanai APBN juga bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah karena ini salah satu upaya membantu memulihkan ekonomi di tengah pandemi.
“Potensi rupiah bergerak kisaran di 14.400/US$ hingga 14.570/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (7/7) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.456/US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.547/US$ pada perdagangan kemarin (6/7). (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More