Jakarta — Nilai tukar rupiah pada hari ini (14/7) dibuka pada posisi Rp14.365/US$ atau menguat 0,47% bila dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (13/7) di level Rp14.425/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengungkapkan, Rupiah masih berpotensi mendapatkan tekanan setelah indeks saham AS semalam.
“Pagi ini sebagian indeks saham Asia melemah karena kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus covid19 secara global dan masih memanasnya ketegangan hubungan antara AS dan Tiongkok,” kata Ariston di Jakarta, Selasa 14 Juli 2020.
Tak hanya itu, sentimen dari AS juga turut memengaruhi pergerakan rupiah di mana negara bagian California, AS melakukan lockdown kembali karena naiknya angka penularan covid-19. Lockdown ini bisa menganggu pemulihan ekonomi AS.
“Soal hubungan AS-Tiongkok, kali ini AS mempermasalahkan klaim kepemilikan Tiongkok terhadap sumber daya di Laut Tiongkok Selatan,” tambah Ariston.
Ariston memprediksi rupiah akan tertekan ke arah resistance 14.550/US$ dengan support di kisaran 14.350/US$.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (14/7) kurs rupiah berada pada posisi 14.512/US$ terlihat melemah dari posisi 14.486/US$ pada perdagangan kemarin (13/7). (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More