Moneter dan Fiskal

Rupiah Dibuka Menguat Dipicu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (16/10/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.573 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat tipis 0,02 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.576 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan pelemahan.

Lukman menjelaskan melemahnya nilai tukar mata uang AS tersebut disebabkan pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve (the Fed) Stephen Miran yang menilai suku bunga perlu segera dipangkas.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan perlemahan menyusul pernyataan dovish dari pejabat the Fed Stephen Miran yang melihat perlunya suku bunga agar lebih cepat diturunkan  oleh dampak sengketa dagang China-AS,” ujar Lukman, Kamis, 16 Oktober 2025.

Baca juga: Purbaya Sebut Insentif Penarikan Dolar WNI dari Luar Negeri Masih Dikaji

Lukman memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.500 hingga Rp16.600 per dolar AS hari ini.

“Rupiah akan berada di range Rp16.500 hingga Rp16.600 per dolar AS hari ini,” pungkas Lukman.

Sementara, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyatakan ketegangan geopolitik kembali muncul ketika Presiden Donald Trump mengancam akan memutuskan hubungan dagang dengan China, termasuk potensi tarif 100 persen atas impor China, sebagai tanggapan atas pembatasan ekspor unsur tanah jarang oleh Beijing. 

“Eskalasi ini menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang yang lebih besar, yang menyebabkan meningkatnya kecemasan investor dan kenaikan Indeks Volatilitas CBOE menjadi sekitar 23, level tertinggi sejak Mei 2025,” ucap Andry.

Kemudian, indeks dolar AS (DXY) tetap di bawah 99 karena investor menilai perkembangan perdagangan terkini dan komentar dari Ketua the Fed Jerome Powell yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga berkelanjutan.

Baca juga: Harga Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kembali Meroket! Cek Harga per Gramnya

Di sisi kebijakan moneter, Ketua the FedPowell memperingatkan meningkatnya risiko terhadap ketenagakerjaan, memperkuat spekulasi pasar akan pelonggaran lebih lanjut.

Peluang pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 25 bps lagi bulan ini, dengan potensi saat ini berada pada sekitar 97 persen.

“Melihat dari sentimen tersebut, pandangan kami rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.532 dan Rp16.620 per dolar AS,” pungkas Andry. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

46 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago