Moneter dan Fiskal

Rupiah Dibuka Menguat di Tengah Penutupan Pemerintahan AS

Poin Penting

  • Rupiah dibuka menguat ke Rp16.671 per dolar AS, naik 0,11% dari penutupan sebelumnya di Rp16.690.
  • Penutupan pemerintahan AS dan penurunan inflasi ke 3,2% menekan dolar dan mendukung penguatan rupiah.
  • Pasar perkirakan peluang 70% pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps pada Desember 2025.

Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin, 10 November 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.671 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat tipis 0,11 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.690 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menjelaskan, penguatan rupiah terjadi seiring penurunan ekspektasi inflasi AS yang turun menjadi 3,2 persen pada Oktober 2025 dari 3,4 persen pada September 2025, level tertinggi dalam lima bulan terakhir.

“Ekspektasi inflasi untuk tiga dan lima tahun ke depan tetap tidak berubah di angka 3,0 persen, menunjukkan pandangan jangka panjang tetap stabil,” ujar Andry, Senin, 10 November 2025.

Baca juga: Pemerintah Targetkan RUU Redenominasi Rupiah Rampung pada 2027

Indeks Sentimen Konsumen yang diterbitkan The University of Michigan pada November 2025 turun menjadi 50,3, terdampak oleh penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan, tekanan harga, dan memburuknya kondisi keuangan pribadi.

“Kondisi saat ini merosot ke rekor terendah, sementara kekhawatiran akan pengangguran meningkat tajam. Dengan data resmi yang tertunda akibat penutupan pemerintah, pelaku pasar mengandalkan laporan swasta yang menunjukkan penurunan perekrutan dan meningkatnya PHK,” jelasnya.

Pasar Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Andry menambahkan, pasar saat ini memperkirakan peluang sekitar 70 persen bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Desember 2025.

Namun, beberapa pejabat The Fed menekankan pentingnya kehati-hatian, termasuk Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee, yang memperingatkan bahwa minimnya data inflasi resmi membuat keputusan kebijakan menjadi lebih sulit.

Baca juga: Redenominasi: Menguji Kesiapan Fondasi Ekonomi Indonesia

Sehingga, Andry memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.665 dan Rp16.700 per dolar AS hari ini.

“Pandangan kami rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.665 dan Rp16.700 dolar AS,” imbuh Andry. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

12 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

13 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

14 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

15 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago