Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar as pada hari ini (30/6) dibuka pada posisi 14.165/US$ angka tersebut menguat 0,56% dibandingkan perdagangan kemarin (29/6) di level 14.245/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menjelaskan, kekhawatiran pasar terhadap peningkatan penyebaran virus covid-19 masih belum sirna ditengah pernyataan bank sentral AS The Fed yang bakal mempertahankan bunga acuan.
“Pagi ini sebagian aset berisiko kelihatan positif karena adanya komentar tertulis Gubernur the Fed yang mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah dalam jangka waktu yang lama untuk membantu memulihkan ekonomi,” kata Ariston di Jakarta, Selasa 30 Juni 2020.
Sementara itu data indeks aktivitas manufaktur dan non-manufaktur China bulan Juni yang menunjukan peningkatan aktivitas juga mendorong penguatan mata uang di negara berkembang.
Menurutnya, tarik menarik sentimen positif dan negatif tersebut bisa membuat rupiah bergerak mengalami pelemahan atau penguatan yang tipis sepanjang hari ini. “Potensi nilai tukar hari ini berada pada kisaran 14.150/US$ hingga 14.300/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (30/6) kurs rupiah berada pada posisi 14.302/US$ terlihat menguat dari posisi 14.369/US$ pada perdagangan kemarin (29/6). (*)
Editor: Rezkiana Np
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More