Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (20/4) dibuka pada level 15.470/US$ atau melemah 5 poin atau 0,03 persen bila dibandingkan dengan Jumat minggu lalu (17/4) 15.465/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra kepada infobanknews menjelaskan, aset berisiko di market Asia masih dibuka negatif karena dibebani oleh penyebaran virus corona yang masih terus bertambah di seluruh dunia.
“Tapi di sisi lain sentimen positif dari pasar AS dan Eropa yang disebabkan oleh rencana sebagian negara Eropa dan AS yang akan membuka lockdown untuk mengaktifkan kembali perekonomian karena penyebaran wabah di negara-negara tersebut mulai melandai,” jelas Ariston di Jakarta, Senin 20 April 2020.
Selain itu pasar juga optimis dengan kemajuan riset obat perawatan pasien yang terjangkit virus yang diproduksi oleh perusahaan Biofarmasi AS, Gilead Science. Dengan begitu sentimen positif ini bisa mendorong penguatan aset berisiko termasuk rupiah.
Tak hanya itu, pemangkasan suku bunga pinjaman Bank Sentral China sebesar 20 bps menjadi 3,85% juga bisa menjadi sentimen positif karena ini merupakan kebijakan stimulus untuk memulihkan perekonomian China yang menjadi salah satu motor perekonomian global.
“Potensi kisaran USD terhadap IDR Senin 15.300/US$ hingga 15.550/US$,” tukas Ariston.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (20/4) kurs rupiah berada pada posisi 15.543/ US$ terlihat melemah dari posisi 15.503/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (17/4). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More