Moneter dan Fiskal

Rupiah Dibuka Melemah Seiring Trump Isyaratkan Buka Kesepakatan Dagang dengan China

Poin Penting

  • Rupiah dibuka di level Rp16.561 per dolar AS, naik 0,07 persen dibanding penutupan sebelumnya.
  • Isyarat keterbukaan Trump terhadap kesepakatan dagang dengan China meredakan ketegangan dan mendukung penguatan rupiah.
  • Peluang pemangkasan suku bunga 25 bps bulan ini mencapai 95 persen, menopang sentimen pasar meski rilis data ekonomi AS tertunda akibat penutupan pemerintah.

Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (14/10/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.561 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat tipis 0,07 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.588 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, pemerintahan Presiden Donald Trump mengisyaratkan keterbukaan terhadap kesepakatan perdagangan dengan China, meskipun ketegangan meningkat akibat kontrol ekspor baru Beijing.

“Langkah ini menyusul pengumuman Trump pada hari Jumat tentang tarif 100 persen yang diberlakukan secara luas terhadap semua impor China mulai 1 November hingga November 2025, sebagai balasan atas pembatasan ekspor tanah jarang oleh China,” kata Andry, Selasa, 14 Oktober 2025.

Baca juga: Purbaya Sebut Insentif Penarikan Dolar WNI dari Luar Negeri Masih Dikaji

Sementara, indeks dolar AS (DXY) naik di atas 99, memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya ketika Trump menarik kembali ancamannya untuk mengenakan tarif besar-besaran terhadap Tiongkok, dengan mengatakan dalam sebuah unggahan di Truth Social bahwa hubungan perdagangan dengan negara tersebut ‘akan baik-baik saja’.

Wakil Presiden JD Vance sependapat, dengan menyatakan bahwa AS siap bernegosiasi jika Beijing ‘bersedia bersikap masuk akal’.

Investor juga mencerna laporan awal sentimen konsumen Universitas Michigan, yang menunjukkan tidak ada perubahan pada Oktober 2025, tetapi sedikit di atas ekspektasi.

“Penutupan pemerintah AS diperkirakan akan berlanjut dan kemungkinan menunda rilis data ekonomi utama seperti IHK dan data ketenagakerjaan yang dapat memengaruhi prospek penurunan suku bunga Federal Reserve,” tambahnya.

Baca juga: Rupiah Diramal Bisa Tembus ke Level Rp16.800 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Andry menyebut, pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 bps bulan ini sebesar 95 persen, sementara peluang penurunan pada Desember 2025 telah menurun menjadi 80 persen dari 90 persen.

“Pandangan kami rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.540 dan Rp16.633 per dolar AS hari ini,” imbuh Andry. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

11 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

20 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

1 hour ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago