Moneter dan Fiskal

Rupiah Dibuka Melemah Rp16.620 per Dolar AS

Poin Penting

  • Rupiah melemah 0,13 persen ke level Rp16.620 per dolar AS pada awal perdagangan Jumat (3/10/2025), seiring penguatan indeks dolar AS ke level 98 akibat ketidakpastian politik di AS
  • Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga 25 bps bulan ini, dengan peluang 80 persen pemangkasan lanjutan pada Desember 2025
  • Penutupan pemerintah AS belum berdampak pada peringkat negara menurut Fitch, namun defisit anggaran diperkirakan menyempit ke 6,8 persen PDB tahun ini.

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (3/10/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.620 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,13 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.598 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, indeks dolar AS (DXY) membalikkan penurunan awal dan naik ke level 98, mengakhiri penurunan empat hari berturut-turut, karena investor mempertimbangkan dampak ekonomi dari penutupan pemerintah AS. Presiden AS Donald Trump mengancam akan memangkas ribuan pekerjaan federal untuk menekan Partai Demokrat agar mengakhiri kebuntuan pendanaan.

“Gangguan ini telah menunda rilis klaim pengangguran mingguan, dan laporan penggajian nonpertanian besok juga kemungkinan akan ditunda,” kata Andry, Jumat, 3 Oktober 2025.

Baca juga: Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Mulai Pekan Depan

Sementara itu, pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan pemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin (bps) bulan ini, dengan peluang 80 persen untuk pemangkasan berikutnya pada Desember 2025.

Kemudian, perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS mengumumkan sebanyak 54.064 PHK pada September 2025, terendah dalam tiga bulan dibandingkan dengan 85.979 pada Agustus 2025 dan turun 25,8 persen secara tahunan. 

“Sepanjang tahun ini, perusahaan telah mengumumkan 946.426 PHK, tertinggi sejak 2020 dan tertinggi kelima dalam 36 tahun terakhir,” tambahnya.

Andry menyebut, Fitch Ratings menyatakan tidak memperkirakan penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung akan memengaruhi peringkat negara dalam waktu dekat. Dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi akan bergantung pada cakupan dan durasi penutupan.

Baca juga: Rupiah Diramal Bisa Tembus ke Level Rp16.800 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Fitch memperkirakan defisit anggaran pemerintah AS akan menyempit menjadi 6,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025, turun dari 7,7 persen pada tahun 2024, sebagian karena lonjakan pendapatan tarif, yang kini diperkirakan mencapai USD300 miliar.

Andry memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran level Rp16.573 dan Rp16.682 per dolar AS hari ini.

“Pandangan kami rupiah terhadap dolar hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.573 dan Rp16.682,” ujar Andry. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

8 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

9 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

10 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

11 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

21 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

21 hours ago