Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Jelang pengumuman Pertumbuhan Ekonomi RI oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini (5/5), nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.440/US$, posisi tersebut melemah 0,07% bila dibandingkan dengan perdagangan kemarin (4/5) sore di level Rp14.430/US$.
Meski demikian, Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, rupiah masih berpotensi untuk menguat jelang penutupan hari ini.
“Rupiah bisa kembali menguat seiring dengan penguatan nilai tukar regional pagi ini terhadap dollar AS,” kata Ariston di Jakarta, Rabu 5 Mei 2021.
Ariston menjelaskan, menurunnya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ke kisaran 1,55% semalam bisa menjadi alasan penguatan tersebut. Diman sebelumnya yield berada di kisaran 1,6%. Tak hanya itu, optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi global juga berpotensi mendukung potensi penguatan.
“Potensi penguatan ke kisaran support Rp14.400/US$ hingga Rp14.380/US$ Dengan potensi resisten di kisaran Rp14.450/US$,” pungkas Ariston. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More