Moneter dan Fiskal

Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Tunggu Keputusan The Fed

Poin Penting

  • Rupiah melemah tipis ke level Rp16.605 per dolar AS pada awal perdagangan Senin (27/10/2025), turun 0,02 persen dari penutupan sebelumnya.
  • PMI Manufaktur AS naik ke 52,2 pada Oktober 2025, menandakan perbaikan sektor pabrik selama sembilan dari sepuluh bulan terakhir dan peningkatan pesanan baru tertajam dalam 20 bulan.
  • Pasar menanti keputusan kebijakan moneter global, termasuk FOMC The Fed, Eropa, Jepang, dan Kanada.

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini Senin (27/10/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.605 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah tipis 0,02 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.602 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan PMI Manufaktur AS Global S&P naik menjadi 52,2 pada Oktober 2025, naik dari 52,0 pada September 2025 dan sedikit di atas ekspektasi 52,0, menurut perkiraan awal.

“Angka tersebut menandai perbaikan kondisi pabrik untuk kesembilan kalinya dalam sepuluh bulan, didukung oleh percepatan produksi dan peningkatan pesanan baru paling tajam dalam 20 bulan,” kata Andry, Senin, 27 Oktober 2025.

Baca juga: Rupiah Diramal Bisa Tembus ke Level Rp16.800 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Andry menambahkan, minggu ini akan menjadi keputusan kebijakan moneter penting AS, dengan FOMC Federal Reserve akan mengadakan pertemuan tanpa data seperti biasanya karena penutupan pemerintah AS.

Lebih lanjut, keputusan suku bunga juga ditunggu oleh Bank Sentral Eropa, Bank Jepang, dan Bank Kanada. Ketidakpastian seputar rilis data ekonomi AS akibat penutupan pemerintah akan diimbangi oleh hasil pendapatan penting termasuk Microsoft, Apple, Alphabet, Meta, dan Amazon. Perhatian juga akan tertuju pada pertemuan antara Presiden AS dan Tiongkok, Trump dan Xi Jinping.

Dari domestik, Bank Indonesia secara tak terduga mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,75 persen pada Oktober 2025. Keputusan ini bertentangan dengan ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 bps setelah penurunan suku bunga pada tiga rapat sebelumnya.

“Pandangan kami rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.530 dan Rp16.615 per dolar AS,” pungkas Andry. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

15 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

16 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

17 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

18 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago