Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar as pada hari ini (30/7) dibuka pada level Rp14.575/US$ angka tersebut melemah 0,22% dibandingkan perdagangan kemarin (29/7) di level Rp14.542/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menjelaskan, pada pagi ini tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih dalam tekanan turun di kisaran 0,58% yang mengindikasikan kekhwatiran pasar dan minat terhadap aset aman dolar AS masih tinggi.
“Tapi di sisi lain sikap Bank Sentral AS yang masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan stimulus dalam jangka waktu yang lebih lama mendukung penguatan aset-aset berisiko,” kata Ariston dalam risetnya di Jakarta, Kamis 30 Juli 2020.
Menurutnya, dua sentimen yang bertolak belakang ini berpotensi membuat rupiah bergerak dalam kisaran sempit dalam pelemahan dan penguatan. “Rupiah bergerak dengan potensi di kisaran 14.450/US$ hingga 14.600/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (30/7) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.653/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.570/US$ pada perdagangan kemarin (29/7). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More