Market Update

Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp16.613 per Dolar AS

Poin Penting

  • Rupiah melemah tipis ke level Rp16.613 per dolar AS, turun 0,03 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.608.
  • Sentimen global dipengaruhi oleh rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, serta sanksi AS terhadap Rusia yang memicu aksi korporasi Lukoil.
  • Pasar menanti keputusan The Fed, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga 25 bps akibat inflasi melemah dan kondisi ekonomi AS yang melambat.

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini Rabu (29/10/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.613 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,03 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.608 per dolar AS.

Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar didukung oleh prospek kesepakatan perdagangan antara AS dan China, dua konsumen minyak terbesar dunia, dengan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping yang dijadwalkan bertemu pada hari Kamis di Korea Selatan. 

Selain itu, setelah Trump memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatan keduanya, yang menargetkan perusahaan minyak Lukoil dan Rosneft. Menyusul sanksi tersebut, produsen minyak terbesar kedua Rusia, Lukoil, mengatakan bahwa mereka akan menjual aset internasionalnya.

“Ini adalah tindakan paling berpengaruh sejauh ini yang dilakukan oleh perusahaan Rusia setelah sanksi Barat atas perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022,” kata Ibrahim, Rabu, 29 Oktober 2025.

Baca juga: Purbaya Sebut Insentif Penarikan Dolar WNI dari Luar Negeri Masih Dikaji

Ibrahim menyebutkan, keyakinan pasar meningkat bahwa Federal Reserve (the Fed) akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin (bps) pada akhir pertemuan rapat FOMC pada Rabu waktu setempat.

“Spekulasi penurunan suku bunga diperkuat oleh data inflasi konsumen yang lemah dari minggu lalu, yang menunjukkan inflasi sedikit menurun pada bulan September,” tambahnya.

Sementara, ketidakpastian yang lebih luas atas ekonomi AS, terutama pasar tenaga kerja yang mendingin dan penutupan pemerintah yang sedang berlangsung juga diperkirakan akan mendorong pelonggaran lebih lanjut oleh The Fed.

Baca juga: Rupiah Diramal Bisa Tembus ke Level Rp16.800 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Ibrahim pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.600 hingga Rp16.630 per dolar AS hari ini.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.600 hingga Rp16.630 per dolar AS hari ini,” pungkas Ibrahim. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

7 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

7 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

8 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

9 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

10 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

10 hours ago