Ilustrasi: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini, Kamis, 18 Desember 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.695 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah tipis 0,01 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.694 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) pada November 2025 naik menjadi 4,6 persen, tertinggi sejak 2021. Kondisi ini menegaskan adanya pendinginan pasar tenaga kerja secara bertahap.
Selain itu, data non-farm payrolls yang lebih kuat dari perkiraan, bersamaan dengan kenaikan tingkat pengangguran, dinilai tidak banyak mengubah ekspektasi pasar.
“Dengan investor masih memperkirakan setidaknya satu penurunan suku bunga Federal Reserve tahun depan,” kata Andry, Kamis, 18 Desember 2025.
Baca juga: Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen
Andry menambahkan, Indeks PMI Manufaktur Flash S&P Global AS turun menjadi 51,8 pada Desember 2025, terendah dalam lima bulan. Angka ini lebih rendah dibandingkan November 2025 yang sebesar 52,2 dan perkiraan pasar di level 52.
“Angka tersebut menunjukkan perbaikan yang lebih lemah dalam kondisi bisnis manufaktur, karena pertumbuhan produksi turun ke level terendah tiga bulan dan pesanan baru turun untuk pertama kalinya sejak Desember 2024,” ujarnya.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY), tercatat naik tipis ke level 98,3. Penguatan ini terjadi seiring pelaku pasar mencermati prospek kebijakan Federal Reserve untuk 2026. Gubernur Federal Reserve Christopher Waller kembali menegaskan sikapnya yang cenderung lunak terhadap suku bunga.
“Perhatian kini beralih ke laporan CPI yang tertunda yang dijadwalkan pada hari Kamis, yang diharapkan memberikan wawasan lebih lanjut tentang bagaimana tekanan harga berkembang,” tambahnya.
Di domestik, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 4,75 persen untuk ketiga kalinya berturut-turut pada pertemuan kebijakan Desember 2025, sesuai dengan ekspektasi dan bertujuan untuk mendukung rupiah, meskipun ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi.
“Keputusan ini diambil setelah pemotongan kumulatif sebesar 150 bps sejak September tahun lalu, membawa suku bunga ke level terendah sejak Oktober 2022 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” tandasnya,
Baca juga: Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp16.667 per Dolar AS
Sehingga, Andry memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran level Rp16.650 hingga Rp16.710 per dolar AS hari ini,
“Pandangan kami rupiah hari ini akan bergerak di sekitar Rp16.650 hingga Rp16.710 per dolar AS,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting CIMB Niaga salurkan Green Financing USD18,5 juta kepada IKPT melalui skema syariah (sharia-green… Read More
Poin Penting BNI memperluas adopsi AI skala enterprise melalui kerja sama lanjutan dengan Cloudera Implementasi… Read More
Poin Penting Kemenkeu belum akan menambah penempatan dana pemerintah ke perbankan hingga akhir 2025 karena… Read More
Poin Penting Realisasi anggaran MBG mencapai Rp52,9 triliun hingga 15 Desember 2025, setara 74,6 persen… Read More
Poin Penting Belanja pemerintah pusat hingga November 2025 mencapai Rp2.116,2 triliun dari outlook APBN Rp2.663,4… Read More
Serang – Penghujung tahun 2025 membawa anugerah yang luar biasa bagi PT Bank Pembangunan Daerah… Read More