Pada 17 April 2019 akan digelar pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg). Kendati dua peserta pilpres sepakat ingin melakukan kampanye damai, tensi politik yang tinggi akan terjadi menjelang pesta demokrasi. Isu ekonomi akan diangkat oleh tim pemenangan pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk menyerang Joko Widodo (Jokowi) sebagai incumbent yang akan berpasangan dengan Ma’ruf Amin.
Pihak Jokowi tentu sudah menyiapkan kuda-kuda. Kendati punya data-data capaian pemerintah dalam bidang ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global, pemerintah cukup kesulitan meredam depresiasi nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh Rp15.000 per US$1, awal September lalu.
Jika depresiasi rupiah dijadikan “peluru tajam” Prabowo untuk menembak incumbent, Jokowi pun akan menangkisnya. Pasalnya, tekanan terhadap rupiah lebih berasal dari faktor global, seperti langkah rencana The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan hingga perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Sepanjang 2018 hampir seluruh mata uang negara-negara di dunia terdepresiasi terhadap dolar AS (US$). Dari awal tahun sampai dengan awal September lalu, lira (mata uang Turki) anjlok hingga 44%. Peso (mata uang Argentina) juga terdepresiasi 52%. Yang paling parah adalah Venezuela, yang mata uangnya (bolivar) ambruk dan mencetak uang baru hingga inflasinya mencapai 1 juta persen. Sementara, rupiah hanya terdepresiasi sekitar 8%.
Kendati depresiasi rupiah hanya 8%, penurunannya lebih dalam daripada mata uang negara-negara tetangga. Misalnya, depresiasi dolar Singapura yang sebesar 2,26%, ringgit Malaysia yang anjlok 1,52%, dan bath Thailand yang menurun 0,47%.
Bagaimana nilai tukar rupiah menjelang tahun politik 2019 ? Apakah rupiah yang terdepresiasi hingga hampir menyentuh Rp15.000 per US$1 merupakan tanda-tanda yang membuat ekonomi Indonesia menuju krisis?
Selengkapnya hanya di Majalah Infobank No.484 Oktober 2018 atau klik Infobankstore.com
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More