Jakarta – Pada hari ini (7/6) nilai tular rupiah dibuka pada posisi Rp14.270/US$, posisi tersebut menguat 0,17% bila dibandingkan dengan posisi sebelumnya (4/6) di level Rp14.295/US$.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah akan menguat seharian di kisaran Rp14.250/US$ hingga Rp14.330/US$ yang disebabkan oleh redanya kekhawatiran pasar terhadap potensi pengetatan kebijakan bank sentral Amerika Serikat atauThe Fed.
Ariston menjelaskan, kebijakan moneter The Fed berpatokan pada dua indikator, yaitu inflasi serta data tenaga kerja. Dimana angka inflasi di AS mencapai level di atas 2% karena banjir likuiditas akibat stimulus fiskal jumbo AS. Namun, The Fed beralasan bahwa inflasi itu hanya sementara.
“The Fed melihat angka lapangan pekerjaan di AS belum kembali ke level sebelum pandemi. Jadi, belum ada alasan cukup untuk The Fed memperketat kebijakannya saat ini,” kata Ariston di Jakarta, Senin 7 Juni 2021.
Sementara itu, data tenaga kerja AS dari sektor non pertanian (non farm payrolls) pada periode Mei 2021 tercatat masih di bawah ekspektasi pasar, yaitu meningkat 559 ribu. Sementara itu pasar telah berekspektasi kenaikannya mencapai 675 ribu.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Jumat kemarin (4/6) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.316/US$ atau terlihat melemah dari posisi Rp14.297/US$ pada perdagangan sebelumnya (3/6). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More
Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More
Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More
Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi… Read More
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara terkait isu serangan ransomware terhadap… Read More