Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar as pada hari ini (6/8) dibuka pada level Rp14.465/US$. Posisi tersebut menguat 0,58 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (5/8) di level Rp14.550 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menilai, pada pagi ini dolar AS masih terlihat melemah terhadap nilai tukar emerging markets. Meski begitu, disiang hari rupiah masih berpotensi menguat.
“Pembahasan stimulus fiskal AS senilai $1 triliun masih menjadi sentimen positif untuk nilai tukar emerging markets,” kata Ariston di Jakarta, Kamis 6 Agustus 2020.
Ariston menambahkan, pada hari kemarin data jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan di AS telah disurvei oleh perusahaan swasta AS, Automatic Data Processing Inc. Dari data tersebut ilaporkan mengalami kenaikan menjadi 167 ribu tapi angka tersebut jauh di bawah ekspektasi pasar di angka 1,2 juta orang sehingga ini memberikan sentimen negatif ke dolar AS.
“Rupiah berpotensi menguat dengan potensi kisaran hari ini di Rp14.400/US$ hingga Rp14.650/US$,” ucap Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (6/8) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.587/US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.623/US$ pada perdagangan kemarin (5/8). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More