Categories: Moneter dan Fiskal

Rupiah Berpeluang Tembus Rp13.910/US$

Jakarta–Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (19/1) diperkirakan masih berpeluang untuk melanjutkan tren depresiasi, akibat sentimen negatif penurunan harga minyak dunia dan pelemahan Yuan.

“Saat ini Rupiah sedang menguji support di level 13.910 dengan target resistance di posisi 13.870. Namun, Rupiah berpeluang kembali melemah hingga menembus support,” ujar analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam risetnya di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2016.

Adanya kondisi tersebut, kata Reza, pelaku pasar agar tetap memperhatikan sentimen yang dapat mempengaruhi laju Rupiah. Hal ini sejalan dengan perkiraan sebelumnya yang menyebutkan bahwa Rupiah akan menguat sementara, namun gagal terealisasi.

Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh berlanjutnya penurunan harga minyak mentah dunia dan menekan rupiah yang merupakan mata uang berbasis komoditas. “Sehingga, risk and reward masih membayangi para pelaku pasar di dalam negeri. Apalagi BI memangkas suku bunga di akhir pekan lalu,” tukasnya.

Lebih lanjut Reza mengungkapkan, meski pada kemarin (18) Yuan tertolong rilis kenaikan house price index, namun karena menjelang dirilisnya data ekonomi China Kuartal IV-2015 yang diperkirakan stagnan, maka membuat Yuan hanya menguat terbatas terhadap yen dan dolar AS.

“Setelah pembatasan yang dilakukan PBOC, membuat yuan kembali naik meski terbatas. Kebijakan yang dilakukan PBOC sepertinya berhasil membawa pelaku pasar untuk melakukan aksi beli terhadap Yuan,” ucap Reza.

Sementara itu, jelas Reza, di pasar spot Rupiah sempat menguat terbatas sebelum berakhir di zona merah. “Rilis data ekonomi AS yang kurang memuaskan membuat pelaku pasar mempunyai celah untuk memanfaatkan keunggulan di tengah kurang stabilnya pasar global,” paparnya.

Data ekonomi China yang diperkirakan stagnan membuat laju Rupiah menjadi terbatas dan cenderung melemah. “Tren pelemahan Rupiah dapat berlanjut, jika Dolar AS menunjukan penguatan, terutama jika harga minyak mentah tidak mengalami peningkatan,” ujarnya. (*) Rezkiana Nisaputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

11 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

11 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

12 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

13 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

13 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

14 hours ago