Rupiah Berpeluang Menguat setelah Pelantikan Presiden AS Donald Trump

Rupiah Berpeluang Menguat setelah Pelantikan Presiden AS Donald Trump

Jakarta – Rupiah berpotensi menguat usai dolar Amerika Serikat (AS) melemah menyusul pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS.

Menurut Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, pelemahan dolar tersebut didorong oleh sentimen risk-on setelah pidato Trump yang menyatakan pro-bisnis.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah paska pelantikan Trump oleh sentimen risk-on setelah dalam pidatonya yang pro-bisnis,” kata Lukman saat dihubungi Infobanknews, Selasa, 21 Januari 2025.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat Usai Trump Dilantik, Merangkak ke Level 7.207

Lukman juga menjelaskan bahwa pasar masih akan bergejolak selama pidato Trump berlangsung. Dalam pidatonya, Trump menyinggung kebijakan tarif terhadap Kanada dan Meksiko.

Market akan volatile karena pidato Trump masih berlangsung, dan terakhir sudah menyinggung tarif pada Kanada dan Meksiko, walau tidak menyebutkan tarif universal,” ungkapnya.

Meski demikian, penguatan rupiah masih akan terbatas, sebab Trump menyatakan hal-hal kontroversi.

“Namun penguatan akan terbatas, mengingat Trump juga menyampaikan hal-hal kontroversi seperti akan membebaskan perusuh di Capitol dan Kanal Panama,” jelasnya.

Baca juga: Resmi Dilantik Presiden, Donald Trump: Zaman Keemasan Amerika Dimulai Sekarang

Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp16.200-Rp16.350 per dolar AS hari ini.

“Rupiah akan berada di range Rp16.200-Rp16.350 per dolar AS hari ini,” tandasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

Top News

News Update