Moneter dan Fiskal

Rupiah Bergerak di Kisaran Rp16.000-Rp16.650, Sentimen AS-Tiongkok Meningkat

Poin Penting

  • Rupiah dibuka menguat tipis ke level Rp16.585 per dolar AS, naik 0,11 persen dibanding penutupan sebelumnya.
  • Ketegangan dagang AS–Tiongkok dan rencana pertemuan Trump–Xi Jinping memengaruhi sentimen pasar global.
  • Pasar menanti keputusan The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunga 25 bps pada 29 Oktober, dengan peluang 97 persen.

Jakarta – Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, Rabu, 15 Oktober 2025. Rupiah berada di level Rp16.585 per dolar Amerika Serikat (AS), atau naik 0,11 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.603 per dolar AS.

Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100 persen terhadap Tiongkok. Ancaman ini memicu kecaman keras dari Beijing, yang membalas dengan peringatan akan mengambil tindakan pembalasan.

“Namun, kedua negara tampaknya sedang berupaya mencapai rekonsiliasi,” ujar Ibrahim, Rabu, 15 Oktober 2025.

Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah Seiring Trump Isyaratkan Buka Kesepakatan Dagang dengan China

Kemudian, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa Trump akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini.

“Bessent juga mengatakan bahwa Washington dan Beijing terus berunding mengenai kemajuan perdagangan lebih lanjut,” lanjutnya.

Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Selain faktor geopolitik, Ibrahim menjelaskan bahwa prospek dua kali lagi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) tahun ini turut menekan imbal hasil Treasury AS.

Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan 29 Oktober mendatang.

“Peluangnya mencapai 97 persen, menurut alat probabilitas suku bunga CME FEd Watch,” katanya lagi.

Baca juga: Jaga Stabilitas Rupiah, BNI Dukung Ekspansi QRIS Lintas Negara

Sementara itu, penutupan pemerintah AS telah memasuki hari ke-13 karena kebuntuan anggota parlemen dalam pembahasan rancangan undang-undang pendanaan sementara untuk membuka kembali lembaga-lembaga federal. 

Ibrahim menyebut, fokus pasar kini tertuju pada pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang akan berbicara mengenai prospek ekonomi dan kebijakan moneter di Pertemuan Tahunan Asosiasi Ekonomi Bisnis Nasional (NABE) di Philadelphia.

“Sementara itu, laporan Indeks Harga Konsumen (IHK), yang semula dijadwalkan dirilis Rabu minggu ini, ditunda hingga 24 Oktober karena penutupan pemerintah,” imbuhnya.

Proyeksi Pergerakan Rupiah

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.000 hingga Rp16.650 per dolar AS.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.000 hingga Rp16.650 per dolar AS,” pungkasnya. (*)

Irawati

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

45 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago