Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (7/9) diprediksi bakal melanjutkan penguatannya. Di mana pada perdagangan dihari sebelumnya, rupiah sudah menunjukkan penguatannya yang berhasil ditutup rebound 45 poin atau 0,30 persen di level Rp14.893 per dolar AS.
Pada hari ini, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 24 poin atau 0,16 persen di level Rp14.869 per dolar AS. Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 7 September 2018 mengatakan, laju rupiah kemungkinan akan menguat pada level Rp14.850 – Rp14.900 per dolar AS.
Menurutnya, melemahnya dolar AS didorong oleh pelemahan data tenaga kerja AS yang baru saja diumumkan. Berdasarkan laporan Moody’s analytic menyebutkan bahwa perusahaan swasta akan menambah sekitar 163 ribu tenaga kerja baru di bulan Agustus 2018, atau lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 190 ribu.
“Pelemahan tersebut semakin memperkuat keyakinan investor bahwa The Fed tidak akan terlalu agresif untuk menaikan tingkat suku bunga d tengah tensi perang dagang yang semakin memanas antara AS-China,” ujarnya.
Pelemahan dolar AS tersebut kemungkinan akan membantu penguatan mata uang negara-negara berkembang termasuk rupiah. Intervensi ganda BI di pasar surat utang dan pasar valas diperkirakan akan juga membantu penguatan rupiah. Dolar AS diprediksi melemah di sekitar level 94.80- 95.0 terhadap Euro dan Pound sterling. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More