Jakarta – Rumah Tapak dan Apartemen yang sudah siap digunakan menjadi dua jenis properti yang paling diminati di sepanjang 2020 hingga awal tahun 2021. Para pencari hunian ini umumnya adalah para milenial yang sedang mencari rumah pertama mereka untuk ditinggali.
“Kebanyakan demand sekarang ada di rumah tapak dan ready apartment. Daerahnya pun beragam tidak melulu ada di tengah kota. Sekarang, daerah-daerah pinggiran pun bisa bagus bila didevelop dengan baik,” jelas Lukas Bong Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) pada gelar wicara virtual, 24 Februari 2021
Kemudian pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Hari Gani menyebut persaingan antar pengembang sektor properti akan semakin ketat pada tahun ini. Selain daerah pengembangan properti yang semakin beragam, Hari juga menyebut soal banyaknya pengembang yang semakin percaya diri untuk meluncurkan produknya dan kolaborasi antar pengembang yang semakin banyak.
“Catatan dari kami adalah akan banyak inovasi produk dan kolaborasi dan kerja sama antar pengembang yang mewarnai 2021. Karena kolaborasi tersebut akan menghasilkan hunian yang semakin beragam,” katanya.
Menurut Hari, hunian yang semakin beragam akan membuat para konsumen semakin selektif dalam memilih properti. Sehingga persaingan para pengembang properti untuk menarik minat konsumen akan semakin ketat. (*) Evan Yulian Philaret
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More