Properti

Rumah Subsidi yang Dibiayai Bank BUMN Hampir 100% TKDN

Medan – Sektor perumahan dinilai menjadi industri yang paling besar menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam membangun rumah. Khusus rumah subsidi, TKDN yang digunakan bisa mencapai 90% hingga 100%.

Pengamat Ekonomi Benjamin Gunawan mengatakan, sektor perumahan subsidi sangat mendukung penggunaan produk dalam negeri seperti yang diminta oleh Presiden Jokowi. Untuk itu, pemerintah perlu menggenjot lagi produksi rumah subsidi agar bisa lebih besar lagi.

“TKDN sektor perumahan, untuk rumah menengah ke bawah (subsidi), TKDN berada dalam rentang 90% hingga 100%. Bahkan banyak yang 100% khususnya rumah subsidi. Kalaupun ada komponen dari luar biasanya baja ringan atau produk seng yang terkadang ditemukan merek dari luar,” ujar Benjamin dalam keterangannya 5 April 2022.

Menurut dia, jika pemerintah mengalokasikan dana yang lebih besar lagi untuk mendukung pembangunan rumah subsidi maka industri dalam negeri khususnya yang terkait sektor perumahan akan bangkit. Apalagi sektor perumahan ini berdampak atau menciptakan efek berganda terhadap 174 industri turunannya.

“Seperti yang Pak Presiden katakan jika banyak yang menggunakan komponen dalam negeri maka uangnya akan berputar di Indonesia dan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Tetapi kalau banyak yang menggunakan komponen impor maka uang akan lari keluar negeri,” tegasnya.

Berbeda dengan sektor perumahan mewah yang penggunaan TKDN nya dinilai Benjamin tidak sebesar rumah subsidi.

“Kalau untuk membangun pondasi, tembok ini memang bisa 100% menggunakan produk dalam negeri. Tetapi begitu bicara keramik, plavon, rangka baja atau genteng, ditambah lagi kebutuhan lain seperti lampu hias, kran air, atau kebutuhan lainnya, di sini barang barang impor terkadang kerap dijumpai, di rumah mewah,” ucapnya.

Sementara itu, pada kesempatan lain Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, pembangunan perumahan yang dibiayai oleh Bank BUMN seperti BTN memiliki lokal konten atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TLDN) yang cukup tinggi.

“Ketika mamasuki proses pembangunan, rumah subsidi untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) ini serapannya sangat tinggi. Sektor industri terkait rumah ini akan bergerak naik dan akan tumbuh. Oleh karena itu, kita juga support untuk pembiayaan baik developer maupun UMKM bidang perumahan,” tambah Hirwandi. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

1 hour ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

2 hours ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

4 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

4 hours ago