Jakarta – Pengamat ekonomi Cyrillus Harinowo mengungkapkan desa merupakan salah satu aset penting Indonesia yang memiliki potensi besar jika diberi perhatian khusus. Sebaliknya, jika abai terhadap potensi desa, kesenjangan akan melebar hingga menjadi masalah yang rumit.
“Banyak lembaga internasional maupun lokal yang menyatakan Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan dunia pada 2030. Untuk bisa terus melaju sesuai prediksi tersebut, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada kota karena baik desa maupun kota merupakan satu kesatuan aset yang harus saling menyanggah,” kata Cyrillus akhir pekan kemarin.
Cyrillus mengungkapkan, terjadinya kesenjangan antara desa dan kota berawal dari sumber daya pembangunan yang terbatas di awal kemerdekaan sehingga pemerintah harus memilih prioritas dalam membangun wilayah. Hal itu sangat normal terjadi bahkan di negara-negara lain.
“Namun langkah selanjutnya adalah bagaimana gap tersebut bisa dikecilkan. Karena jika dibiarkan hingga melebar, bisa merembet ke segi sosial dan segi-segi kehidupannya lainnya. Ini yang tentunya akan jadi sesuatu yang tidak baik bagi dinamika negara kita,” tegas Cyrillus.
Menurut Cyrillus, infrastruktur desa saat ini memang tengah gencar dibangun oleh pemerintah. Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) juga tengah melakukan pendataan Potensi Desa 2018 yang dimulai sejak Mei lalu.
Selain itu, ada juga program unggulan Kemendes (Kementerian Desa) terkait pengembangan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) dan produk unggulan desa. Perhatian terhadap desa tersebut bisa mempercepat pembangunan.
“Swasta dan pemerintah harus lebih banyak menyentuh desa dengan sudut pandang berkelanjutan juga harus saling berkolaborasi. Swasta harus banyak berperan karena desa yang maju tidak hanya bermanfaat bagi desa tersebut. Contoh bagi swasta, desa adalah pasar potensial, ini mungkin saat ini jarang menjadi perhatian,”imbuh Cyrillus.
Pernyataan tersebut disetujui oleh Direktur PT. Danarta Saudara Sejahtera (PT. DSS), Teguh Aaron Muir Hendrata. Pria yang akrab disapa Aaron tersebut mengatakan perusahaan yang dinaunginya juga melihat potensi luar biasa dari desa.
Karena itulah pihaknya dengan semangat mendukung pembangunan Rumah Sahabat Desa (RSD). RSD sendiri merupakan wadah bagi masyarakat desa untuk berkegiatan ekonomi sekaligus edukasi dari berbagai aspek.
Saat ini, RSD yang muncul dari para pekerja kota yang bertugas di desa, sudah didirikan di Kuningan, Jawa Barat. Aaron menegaskan PT DSS akan terus mendukung program ini hingga berkembang di beberapa wilayah desa lainnya.
“RSD ada untuk semakin membuka akses dari kota ke desa dan sebaliknya. RSD senantiasa mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya di desa agar terus bertumbuh dan harapannya lebih cepat,”ujar Aaron.
Di RSD inilah, kata Aaron, masyarakat desa bakal menerima berbagai akses yang mereka butuhkan baik dalam segi ekonomi maupun sosial. Pihaknya juga akan mendukung penuh rencana pendirian RSD di berbagai wilayah lainnya.
Bahkan dalam waktu dekat, RSD juga akan hadir dalam bentuk digital (web dan mobile application) agar bisa memberikan akses lebih luas untuk masyarakat desa maupun untuk masyarakat kota yang ingin terhubung dengan desa. (*)