Ekonomi dan Bisnis

Rugi GOTO Susut 61 Persen jadi Rp2,84 Triliun di Kuartal II 2024

Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencatatkan penurunan rugi periode berjalan sebesar 61 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp2,84 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp7,21 triliun.

Adapun pendapatan bruto GOTO tumbuh 39 persen yoy mencapai Rp4,3 triliun. Rugi EBITDA Grup yang disesuaikan membaik sebesar 95 persen yoy dan 53 persen dibandingkan kuartal
sebelumnya mencapai Rp48 miliar.

Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo, mengatakan bahwa, catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari On-Demand Services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman serta pengelolaan beban usaha secara disiplin.

Baca juga: Perluas Akses Layanan, GoPay Later Kini Hadir di ShopTokopedia 

“Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024,” ucap Patrick dalam keterangan resmi dikutip, 31 Juli 2024.

Sementara, Direktur Keuangan GOTO, Jacky Lo, menambahkan bahwa pada kuartal II 2024, GOTO mencatatkan akselerasi pertumbuhan yang pesat dengan GTV inti Grup mencapai Rp63,2 triliun atau tumbuh 54 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pendapatan bruto Grup meningkat 39 persen yoy.

“Sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat, di saat yang sama adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman Perseroan juga terus meluas. Hal tersebut, disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user) Grup GoTo sebesar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal II-2024,” ujar Jacky Lo pada kesempatan yang sama.

Baca juga: CFO GOTO Wei-Jya Jacky Lo Mengundurkan Diri, Siapa Penggantinya?

Di sisi lain, beban kas rutin tetap Grup menurun 5 persen yoy, dengan biaya korporasi rutin yang dilaporkan turun 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

GoTo juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat. Pada 30 Juni 2024, Perseroan memiliki Rp22,0 triliun atau setara USD1,34 miliar kas, setara kas, dan deposito jangka pendek. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Diduga Sebar Data Debitur, Komdigi Minta Google Hapus 8 Aplikasi “Mata Elang”

Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More

6 hours ago

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Interim Rp23,25 Miliar, Catat Tanggalnya!

Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More

15 hours ago

Transfer ke Daerah Capai Rp795,6 T hingga November 2025, Turun 0,3 Persen

Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More

15 hours ago

RUPSLB Geoprima Solusi (GPSO) Setujui Susunan Baru Direksi, Komisaris, dan Remunerasi

Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More

16 hours ago

Sepak Terjang Zulkifli Zaini yang Diangkat Jadi Komut Bank Mandiri

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More

16 hours ago

RUPSLB Bank Mandiri Rombak Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More

17 hours ago