Direktur PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), Chairul Umaiya (kiri), menyampaikan keterangan dalam Public Expose Insidentil CLAY, di Jakarta, Rabu, 24 September 2025. (Foto: Rifa)
Poin Penting
Jakarta – PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) pada Selasa, 24 September 2025, menggelar paparan publik insidentil yang salah satunya membahas kinerja Perseroan. Laporan menunjukkan rugi periode berjalan kembali membengkak menjadi Rp9,65 miliar pada Juni 2025.
Angka tersebut naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp1,24 miliar. Hal itu dipicu oleh penurunan pendapatan CLAY sebanyak 50,36 persen menjadi Rp53,12 miliar dari Rp107,03 miliar pada Juni 2024.
Baca juga: Citra Putra Realty Siap IPO di Harga Rp180/Saham
Direktur CLAY, Chairul Umaiya, mengatakan bahwa penyebab penurunan pendapatan tersebut salah satunya dipicu oleh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan pengetatan anggaran pemerintah terkait kegiatan seremonial.
“Ini tentu ada pengaruh kepada bisnis perhotelan pada umumnya. Namun demikian, tentu kita sebagai hotel yang berada di Bali, itu tidak 100 persen juga tergantung pada anggaran pemerintah,” kata Chairul dalam Paparan Publik, di Jakarta, Rabu, 24 September 2025.
Secara rinci, The Stones Hotel Bali yang dimiliki Perseroan memberikan kontribusi sebanyak Rp51,83 miliar pada Juni 2025, angka tersebut turun dari posisi Desember 2024 yang mampu memberikan kontribusi pendapatan hingga Rp227,57 miliar.
Sementara properti Clay Hotel yang dimiliki oleh entitas anak usaha yang berlokasi di Jakarta memberikan kontribusi pendapatan senilai Rp1,28 miliar, angka itu turun dari Desember 2024 yang senilai Rp3,05 miliar.
“Kita ada punya dua unit hotel yang satu lagi adalah Hotel Clay yang di jalan Blora ini. Nah ini terjadi penurunan karena memang kita sedang melakukan renovasi total. Jadi sekarang hotel kita tutup dan mudah-mudahan diharapkan pertengahan Oktober sudah selesai dan awal November sudah bisa kembali untuk beroperasi,” imbuhnya.
Adapun, Perseroan berharap hingga akhir tahun pendapatan CLAY masih dapat tumbuh positif, didukung kinerja dua hotel yang dimiliki.
Di samping itu, Perseroan juga tengah fokus membangun rumah sakit di Pontianak, Kalimantan Barat, yang ditargetkan rampung dalam 1,5-2 tahun.
Baca juga: Pengembangan Grand Kamala Lagoon Terus Dilakukan PP Properti
Sebagai catatan, total aset CLAY per Juni 2025 turun sekitar Rp7,19 miliar menjadi Rp532,35 miliar pada Juni 2025, dari posisi Desember 2024 senilai Rp532,35 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penyusunan aset tetap. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More